Mengenal Lensa

>> Rabu, 10 November 2010

Beberapa jenis lensa terbagi dalam 3 kategori yaitulensa Normal, lensa tele dan lensa Wide.

Lensa normal lebih kita kenal sebagai lensa dengan sudut lebar yang hampir sama dengan view yang kita lihat seperti sudut pandang Mata Manusia kira-kita 50 hinga 55 mm, foto yang diambil dengan lensa normal sangat lazim dan terasa biasa dengan view2 yang kita lihat sehari hari. karena hampir tidak memiliki efek dengan penglihatan mata kita.


Lensa lebar (wide) yang berfungsi menjauhkan objek dari yang sebenarnya dari bibir lensa sehingga menghasilkan gambar yang seolah olah jauh, hal ini sering menyebabkan distorsi ( efek mengacakan dimensi )pemakaian lensa super lebar ( pemakaian lensa di bawah 15 mm) objek yang paling dekat jaraknya dengan lensa akan terlihat lebih domininan sementara cakupan latar bagian belakang dapat di rekam lebih luas dari jangkauan mata manusia pemakaian wide ini sering digunakan untuk pemotretan lanscape.

Lensa tele berfungsi untuk mendekatkan objek dari jarak yang sebenarnya. selain untuk pemotretan Close(detai) pemakaian lensa tele ektrem juga dapat menimbulkan efek "padat" (compact)

Foto kerumunan manusia yang itu tidak akan terlalu dramatis kalau dibuat dengan lensa normal. Kepadatan manusia yang ada kurang terekam dengan baik kalau memakai lensa normal karena orang yang di depan kamera tampak besar, sementara yang di kejauhan sangat kecil. Efek ”merata” terbalik dari efek Distorsi yang di hasilkan oleh lensa Wide.

Oleh karenanya jika ingin memberikan efek padat pada foto keramaian maka sebaik nya menjauhlah dari ojek foto lalu gunakan lensa tele.

Penulis: Arbain Rambey

Read more...

Pantulan Air

>> Minggu, 13 Juni 2010





Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 13


Robert M. Palmer
Littleton, Colorado
Grand Prize, Professional

Ni gan juara Pertamaxx di kelas umum nyang dapat Grand Prizenya
Foto dimana seekor elang botak tengah menyerang mangsanya di udara. Robert merekam kejadian Dramatik di tengah udara itu dengan menggunakan lensa 500mm dan 1.4x extender. ckckck canggih banget ya fotonya.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 12


Steffen Binke
Mooroobool, Australia
Grand Prize, Amateur

Gini amatir gan? ampe nyelem moto pausnya? tapi grandprize gan
Momen dimana seekor ikan paus menyelam kembali stelah mengambil nafas di permukaan. Ikan paus minke kerdi ini mendekat untuk melihat lebih dekat sang fotografer, Binke. Yang sedang melakukan perjalanan ke Great Barrier Rief. Binke, bekerja tanpa menggunakan strobe hanya beberapa kaki dari paus tersebut. Ia menggunakan lensa "fish eye". "Ini merupakan momen yang hebat dan aku yakin aku mendengar detak jantung dan nafasnya sewaktu di dalam sana" kata Binke.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 11


Subharghya Das
Mysore, India
First Place, Mammals, Amateur

Dimana cahaya matahari memudar di India’s Ranthambore Tiger Reserve, Harimau Bengal muda ini memberanikan diri untuk turun minum ke danau Rajbag. "Disana ia minum sambil memperhatikan keadaan disekitarnya," kata Das
Das memfoto kejadian ini dengan menggunakan kamera digital dan sebuah lensa 300mm dengan 2x extender.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 10


Brandon Cole
Spokane Valley, Washington
First Place, Global Warming, Professional

Gambar cantik yang berwarna-warni dengan tema ikan salmon dan latar daun berguguran ini bukanlah suatu kebetulan. Cole, sengaja melakukan perjalanan ke Adam River di British Columbia untuk memfoto ikan salmon sehat yang sedang berenang. Diperkirakan ia membenamkan dirinya di air dingin itu sekitar enam jam untuk membaur dengan ikan-ikan tersebut dan dengan hati-hati ia memposisikan kameranya agar dapat memfoto di atas maupun dibawah permukaan air di hari ia mengambil gambar tersebut, busett dah gan enam jam berendem untuk satu gambar ckckck.
Ia menggunakan kamera sudut lebar, "underwater housing" dan flash, dan menempatkan kamera tepat diatas permukaan air

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 9


Holly Gordon
Bay Shore, New York
First Place, Global Warming, Amateur

Dengan latar dataran yang membeku, cahaya yang murni dan penduduk asli "hitam-putih", Ini adalah surga para fotografer kata Gordon.
Gordon membuat gambar film ini dengan menggunakan 28-235mm zoom lens.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 8


Arthur Morris
Indian Lake Estates, Florida
First Place, Birds, Professional

Morris melakukan perjalanan ke pulau Bonaventure - Kanada, rumah untuk populasi terbesar burung Gannet. Setiap tahun, katanya, sepasang atau lebih burung Gannet membangun sarang di puncak shelter. "Rata-rata burung Gannet Bonaventure membangun sarang di daratan atau di jurang," kata Morris, "Jadi ini adalh kesempatan langka untuk mengambil gambar burung tersebut di puncak shelter dengan latar langit putih.
Dengan menggunakan tripod mounted 400mm lens and fill flash, ia membuat gambar digital tersebut dengan berdiri di tangga menuju shelter tsb

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 7


Debra Thomas
Edinburg, Texas
First Place, Landscapes and Plant Life, Amateur

Debra membuat foto dari bunga malam yang sedang berkembang a.k.a ratu malam peternakan Texas. Gua dari tanaman tersebut yang sangat bau membuat "kehadirannya yang diketahui," kata Debra.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 6

Marcia M. Olinger
Caledonia, Michigan
First Place, Backyard Habitats, Amateur

Mungkin tupai ini terlalu muda untuk membaca. Olinger dan suaminya membangun pengumpan burung ini untuk halaman belakang dan mereka membakar kayu-ungkapan yang berbeda di setiap sisi (sisi lain bertuliskan "Makanan gratis"). "Ada tiga bayi tupai mencoba masuk ke pengumpan," kata Olinger, yang menggunakan kamera digital untuk memotret pemandangan. "Tapi yang ketiga terlalu takut untuk melakukan lompatan."

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 5

Phillip Colla
Carlsbad, California
First Place, Connecting People and Nature, Professional

Philip Colla melakukan hiking sendirian di Canyonlands, Taman Nasional Utah, Colla memfoto dirinya sendiri dengan efek matahari terbit. Dia menggunakan tripod, self-timer dan sebuah 15mm lensa mata ikan untuk membuat gambar digital bersinar ini

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 4

Guillaume Mazille
Montclus, France
First Place, Other Wildlife, Professional

"Sekali setahun, spesies ini katak vocalizes untuk menemukan pasangan," kata Mazille. Panggilan dapat mencapai 100 desibel-sekeras gergaji. Mazille menggunakan flash dalam pengambilan gambar digital ini dari balon yang dibuat katak Phrynohyas ini sewaktu melakukan perjalanan ke utara Brasil.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 3

Brian W. Pelkey
St. Regis Falls, New York
First Place, Other Wildlife, Amateur

Sementara nelayan di bagian utara New York Adirondack Park, Pelkey melihat ikan trout pelangi yang naik ke permukaan dan melompat keluar dari air. "Saya pikir ini akan rapi jika aku bisa menangkap adegan bagi orang lain untuk melihat," kata Pelkey, yang memegang kamera di tingkat permukaan air dan menggunakan flash untuk melakukan hal itu

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 2

Erkki Kesa
Tallinn, Estonia
Second Place, Other Wildlife, Amateur

Di pantai dari pulau Estonia Saaremaa, kesa melihat pemandangan yang tidak biasa: dua kupu-kupu biru dalam satu batang. "Matahari terbit yang indah memberikan warna latar belakang yang baik untuk bekerja bersama," kata kesa, yang menggunakan lensa makro 150mm, tripod dan flash untuk membuat gambar digital ini.

Read more...

39 National Wildlife Photo Contest 1

Haylie Williams
Peachtree City, Georgia
First Place, Youth

Terpesona dengan apa yang dia sebut "bunga yang paling indah di halaman," wanita 13 tahun Williams menggunakan kamera digital dan memotret dirinya sendiridengan teknik-memegang kamera menjauh dari wajahnya dan menggunakan autofokus untuk memfoto dirinya sendiri yang mengintip melalui lily pelamun ini.

Read more...

Tips merawat kamera digital SLR.

>> Sabtu, 22 Mei 2010

Oleh : Andi Sucirta


Monday,4 May, 2009 viewed : 3254

Pada tahun 2004 ketika pertama kali saya membeli kamera digital SLR, secara rutin saya menyempatkan diri melakukan perawatan setelah kamera selesai dipergunakan. Hal ini berlangsung hanya beberapa minggu sebelum akhirnya saya disibukkan oleh kegiatan hunting yang terus menerus. Beberapa langkah perawatan kamera terlupakan dan berganti dengan kegiatan mentrasfer foto ke komputer dan proses seleksi/ editing foto. Akibatnya pada tahun 2007, kamera digital saya satu-satunya mengalami kerusakan termasuk juga muncul problem lensa kotor dan berjamur. Biaya perbaikan saat itu terbilang cukup mahal, walau sedikit terlambat pengalaman ini menyadarkan saya untuk kembali melakukan kegiatan perawatan kamera secara rutin. Rasa malas adalah musuh utama dalam melakukan perawatan peralatan fotografi. Sebenarnya kegiatan ini tidak memakan banyak waktu, tapi memiliki manfaat jangka panjang yang sangat baik jika terus dilakukan. Perawatan peralatan fotografi mutlak dilakukan agar dapat menjaga investasi kita sebagai fotografer kedepannya.

Berikut beberapa tips untuk merawat kamera digital SLR dan peralatan fotografi lainnya:

1. Merawat lensa.

Lensa merupakan jendela bagi mata untuk melihat dunia luar. Lensa merupakan elemen terpenting untuk dapat menghasilkan gambar yang baik. Beberapa langkah perawatan lensa adalah sebagai berikut:

a. Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.

b. Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.

c. Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.

Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:

> Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.

> Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.

> Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.

> Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paperterlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

2. Merawat kamera.

Kamera merupakan peralatan fotografi kedua yang terpenting, disinilah tempat sensor kamera yang sangat sensitif.

Berikut beberapa langkah merawat kamera digital:

a. Merawat bagian luar kamera/ casing merupakan bagian yang biasa dilakukan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya kotoran ketika akan membersihkan bagian dalamnya. Debu dari luar akan mudah masuk kedalam, apalagi kalau kita sering berganti-ganti lensa.

> Bersihkan bagian luar kamera dengan blower terlebih dahulu, untuk beberapa debu yang masih menempel dapat dipergunakan brush.

> Selanjutnya pergunakan lens cloth atau dry cloth yang lembut untuk membersihkan beberapa bagian khusus kamera seperti LCD panel, viewfinder, dan flash hotshoe.

b. Setelah langkah diatas, dilanjutkan dengan merawat bagian dalam kamera. Bagian dalam kamera merupakan letak sensor kamera.

> Sebelum membersihkan bagian dalam kamera, pastikan bahwa perawatan ini dilakukan pada ruang yang bersih dengan penerangan yang cukup. Sebaiknya anda juga dalam kondisi yang bersih.

> Langkah pertama yaitu membersihkan mirror dengan blower atau blower brush. Kamera dipegang menghadap kebawah dan blower dipompa keatas, tujuannya agar partikel debu yang tertiup dapat turun kebawah mengikuti gravitasi.

> Selanjutnya membersihkan sensor. Untuk dapat melakukannya maka mirror harus di lock up terlebih dahulu. Pada beberapa kamera fitur ini disediakan dengan memilihnya dari menu kamera. Yakinkan baterai dalam kondisi cukup penuh ketika akan melakukan mirror lock up. Dimulai dengan menekan shutter release, maka mirror akan terangkat dan shutter terbuka., Dengan kamera yang dipegang menghadap kebawah (sensor menghadap kebawah), pompablower (blower tanpa brush) beberapa kali untuk meniup partikel debu yang mungkin menempel di sensor. Setelah selesai, matikan kamera untuk menyudahi fungsi mirror lock up.

> Jika sensor sangat kotor, anda dapat membersihkannya dengan cleaning kits yang memiliki swab sensor khusus. Dengan alat ini, kita membersihkan sensor secara fisik dengan melakukan swab/ smear pada kotoran yang menempel di sensor. Tindakan ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati, jika tidak yakin sebaiknya serahkan kegiatan membersihkan sensor pada mereka yang profesional.

> NB. Jika tidak merasa yakin untuk melakukan kegiatan membersihkan bagian dalam kamera terutama sensor, sebaiknya serahkan kegiatan perawatan ini pada mereka yang professional. Dibandingkan dengan resiko yang mungkin timbul seperti kerusakan mirror, shutter, atapun sensor maka mencari bantuan mereka yang professional merupakan pilihan yang bijak.

3. Merawat baterai.

Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.

b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera cabut.

c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.

d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.

f. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda.

4. Merawat memory card dan accessories.

a. Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital, CF/ compact flash, dan sebagainya. Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati, bentuknya yang kecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya masing-masing jika sedang tidak dipergunakan.

b. Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk tetap menjaga kebersihannya. Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan secara berkala untuk menghindari penumpukkan kotoran.

5. Penyimpanan.

a. Kamera sebaiknya dihindarkan dari temperatur ekstrim yang sangat panas maupun sangat dingin. Hindarkan kamera dari kontak matahari langsung dalam jangka waktu yang lama. Jangan pernah menyimpanya dalam kondisi panas seperti didalam mobil atau dalam kondisi yang sangat dingin.

b. Ketika menyimpan kamera, jauhkan peralatan tersebut dari benda-benda yang memiliki medan magnet kuat. Medanmagnet dapat mempengaruhi sirkuit elektronik yang terdapat pada kamera digital.

c. Simpan kamera, lensa dan accessories lain dalam dry box yang memiliki alat pengatur kelembapan jika sedang tidak dpergunakan dalam jangka waktu yang lama. Atau simpan alat-alat tersebut pada suatu wadah khusus dengan disertakan silica gel untuk mengatur kelembapannya.

6. Merawat tas kamera.

Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu berpergian. Dengan demikian perawatannya juga mutlak dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita miliki. Tas yang kotor mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor. Berikut beberapa langkah perawatannya:

a. Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar hasilnya maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.

b. Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Peralatan fotografi digital membutuhkan investasi dana yang tidak sedikit, sehingga perawatan mutlak harus dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan mempertahankan kondisi perlatan fotografi kita untuk tetap bisa dipergunakan dengan baik, bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, dan tentunya dapat mempertahankan harga jualnya kembali. (Andi Sucirta)

Read more...

Tips Promosi Karya Fotografi di Internet.

Oleh : Andi Sucirta


Monday,25 May, 2009 viewed : 1457

Hasil akhir dari sebuah karya seni fotografi adalah foto itu sendiri. Karakteristik fotografi yang lekat dengan teknologi membuatnya cukup unik dibandingkan dengan cabang seni rupa lainnya. Media fotografi memungkinkan produktifitas karya yang lebih banyak, lebih mudah dan lebih singkat dalam artian kuantitas walau mungkin belum secara kualitas. Media publikasinya pun lebih beragam, mulai publikasi di galeri, buku, media massa, dan internet. Khusus publikasi melalui media internet akhir-akhir ini cukup meningkat tajam dengan berkembangnya fotografi digital.

Dampak publikasi karya seni fotografi di internet.

Dengan mempublikasi karya di internet berarti kita memperlihatkan kepada dunia tentang karya kita sekaligus siapa kita. Namun disisi yang lain mungkin juga muncul ekses negatif dimana seseorang mungkin saja mencuri karya foto yang dipublikasikan, mulai dengan meng copy, save as atau melakukan screen shoot di monitor. Alasan yang banyak dipergunakan untuk membenarkan tindakan tersebut yaitu sebagai referensi visual materi pembelajaran. Sebagian besar orang mungkin tidak mempermasalahkan untuk tujuan yang satu ini. Namun hal yang berbeda akan terjadi ketika seseorang mencuri, secara sengaja dan tanpa hak mempergunakan sebuah karya foto untuk kepentingan komersial, misalnya mencetak foto hasil curian untuk dijual. Kasus yang sedikit lebih susah untuk membahasnya ketika sebuah foto misalnya di copy untuk dilukis atau dibuat ilustrasinya.

Foto Water Symphony karya Andi Sucirta

Gambar 1. Karya foto Water Symphony 2005.

Lukisan dari foto Water Symphony karya Andi Sucirta

Gambar 2. Karya lukis yang mirip dengan foto Water Symphony, difoto di pasar seni Sukawati, Bali.

Yang kita bicarakan diatas merupakan tindakan pencuriaan terhadap karya foto yang jelas-jelas merupakan tindakan ilegal. Hal rumit lain sebagai ekses publikasi antara lain tentang pencurian ide ataupun konsep karya khusus untuk ditiru. Permasalahan ini justru terletak diwilayah abu-abu yang mungkin tabu untuk dibicarakan oleh sebagian orang. Alasan yang sering diungkapkan yaitu "tidak ada ide yang baru didunia ini" atau meniru sebagai proses pembelajaran. Ceritanya akan kembali berbeda jika seseorang melakukannya secara sengaja dan meniru untuk memperoleh keuntungan secara komersil.

Secara pribadi, pada awal menekuni fotografi saya tidak menapik bahwa pernah melalui proses meniru. Beberapa karya foto menjadi inspirasi dan beberapa fotografernya menjadi inspirator, dengan berjalannya waktu pengaruh tersebut dikembangkan untuk membentuk karakter sendiri. Solusi saat ini untuk membahas tiru meniru yaitu dimana orang yang karyanya ditiru, senang tidak senang, dipaksa atau sukarela diminta berbesar hati oleh keadaan untuk mengatakan kalimat "syukur foto saya bisa menginspirasi banyak orang dan silakan tiru", atau anda berpendapat lain jika karya anda ditiru? Jika Leonardo Da Vinci masih hidup dan dia melihat lukisan Monalisa ada dimana-mana, apakah dia akan mengatakan "he! Mereka meniru lukisan saya" atau dia mengatakan "hemm, senyum Monalisa ternyata menginspirasi dunia"?

Publikasi karya seni di internet dengan lebih aman dan bermanfaat.

Kita tidak akan memperpanjang membahas dampak negatif publikasi di internet, namun dengan pikiran positip kita berusaha melihat kedepan tentang bagaimana cara melakukan publikasi karya foto dengan aman dan bermanfaat sehingga orang bisa melihat dan mengetahui siapa kita. Fakta terpenting tentang publikasi di internet yaitu seberapa besar ukuran foto atau seberapa besar resolusi sebuah foto tetap saja sebuah foto bisa dicuri dan dipergunakan untuk kepentingan yang merugikan kita. Pertanyaanya kemudiaan, bagaimana cara melindungi karya foto dari pencuriaan? Jika ingin garansi 100% maka jangan pernah mempublikasikan karya tersebut dimanapun. Jangan pernah dipajang di galeri (orang bisa memfoto dengan kamera hp), jangan pernah diberikan kepada orang lain, jangan pernah dicetak di buku atau majalah (orang bisa menscan foto) dan jangan pernah mempublikasikannya di internet. Jika ini kita lakukan apakah orang akan mengetahui karya kita dan tahu siapa kita? Tentunya kita singkirkan kemungkinan mempergunakan cara ini.

Lalu bagaimanakan cara untuk mempublikasikan karya di internet dengan lebih aman dan bermanfaat? Atau bagaimanakah cara untuk mempersulit orang mencuri karya foto dari internet?

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan agar publikasi lebih aman dan bermanfaat:

* Hanya mempublikasikan resolusi kecil dari karya foto.

Publikasi foto di internet biasanya hanya membutuhkan resolusi sebesar 72 dpi. Dengan resolusi ini, foto akan terlihat baik di monitor namun akan berkualitas buruk jika dicetak atau diperbesar sehingga mengurangi nilai jualnya jika dicuri.

* Memberi watermark pada foto.

Memberi watermark pada foto juga merupakan pilihan yang cukup sulit untuk dilakukan oleh sebagian orang.Watermark dipandang mengganggu tampilan foto secara keseluruhan. Namun menimbang manfaatnya, keberadaanwatermark dapat mengurangi keinginan orang untuk mencuri. Watermark bisa berukuran besar atau kecil, diposisikan ditengah atau dipinggir. Tata letak dan ukurannya disesuaikan saja sehingga nilai estetis karya foto tetap terjaga.

Contoh foto dengan watermark karya Andi Sucirta

Gambar 3. Contoh foto dengan watermark disisi kanan atas.

* Memilih tempat dan waktu publikasi foto di internet yang tepat.

Ruang untuk mempublikasikan karya foto di internet sangat banyak mulai dari website-website fotografi, website jejaring sosial, hingga blog yang tumbuh bagai jamur di musim hujan. Sebelum memutuskan untuk mempublikasikan karya pada tempat-tempat tersebut sempatkan membaca syarat penggunaan web tersebut dalam term and privacy policy.

Dalam memilih tempat publikasi di internet usahakan jangan hanya mempertimbangkan kemudahan operasional website nya saja, tapi pikirkan juga bagaimana website tersebut berusaha memberikan tindakan pengamanan terhadap karya-karya foto anggota atau penggunanya. Beberapa web menyediakan sarana watermark otomatis dan beberapa lainnya mencantumkan peringatan tentang copyright. Ada beberapa website fotografi yang juga mempunyai komunitas pengguna dengan mekanisme kontrol sosial yang cukup baik terhadap tindakan-tindakan illegal pelanggaran copyright, hal ini juga dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih tempat publikasi.

Selain masalah tempat publikasi, pikirkan juga waktu publikasi. Apakah foto tersebut sudah layak untuk dipublikasikan atau belum? Karena publikasi juga menyangkut pencitraan kita sebagai seorang seniman foto.

Strategi dan perencanaan publikasi karya foto.

Hal yang sering dilupakan orang sebelum mempublikasikan karya foto yaitu masalah merencanakan mempublikasikan karya. Beberapa orang sering hanya berpikir cepat-cepat mempublikasikan/ mengupload karya setelah selesai berkreasi, mereka melupakan apakah akan memperoleh manfaat dari publikasi tersebut atau tidak? atau mempublikasi karya hanya sebatas menjalankan ego untuk memperoleh pujian.

Dalam proses pembelajaran manfaat publikasi di internet salah satunya yaitu untuk mendapat feedback dari anggota atau pengguna internet atau website lainnya sehingga diharapkan bisa memperoleh masukan yang positip untuk proses berkarya kedepannya. Bagi mereka yang serius dan profesional, mereka juga akan memikirkan tentang dapatkah publikasi yang dilakukan memberikan pengakuan atas hasil kreatifitasnya? termasuk juga apakah publikasi tersebut akan memberikan nilai komersial baginya atau tidak?.

Media publikasi juga berperan sebagai bukti otentik tentang karya dan kreatifitas seorang seniman. Tiap-tiap media memiliki nilai keuntungan dan kerugiannya masing-masing yang berdampak pada pencitraannya sebagai seorang seniman.

Sebagai contoh, seorang seniman foto yang telah menyelesaikan proyek kreatifitasnya memilih mempublikasikan karyanya serentak dalam sebuah pameran foto yang disertai peluncuran buku karya fotonya. Pameran dan buku tersebut merupakan sebuah pengakuan resmi dan sebagai bukti otentik tentang proses kreatif sang seniman selain karya seni itu sendiri. Melalui tindakan tersebut, seniman juga bisa memperoleh keuntungan secara komersial melalui penjualan buku atau karya-karyanya dipameran. Publikasi di internet dibutuhkannya kemudian dengan materi secukupnya untuk kepentingan pemasaran.

Contoh yang berbeda misalnya dilakukan oleh fotografer wedding/ prewedding yang justru mempublikasikan karya-karya foto terbaiknya pada portofolio pribadi di internet. Publikasi karya-karya terbaiknya atau terpilih diinternet dipandang lebih efektif untuk menarik keinginan klien mempergunakan jasanya dan relatif lebih murah dibandingkan dengan publikasi melalui brosur atau pameran.

Contoh publikasi pada katalog salon dan majalah online dari karya Andi Sucirta

Gambar 4. Contoh publikasi di buku katalog salonfoto dan publikasi di majalah online.

Dalam publikasi karya maka hal terpenting yaitu timing atau waktu, apakah karya ini sudah saatnya untuk dipublikasikan atau belum? Timing akan menentukan seberapa banyak kita akan memperoleh manfaat dari publikasi tersebut. Yang tidak kalah penting yaitu tentang memilih tempat yang tepat untuk mempublikasikannya. Jadi intinya publikasi menyangkut kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana kita mempublikasikan karya foto tersebut. Hal ini berlaku untuk publikasi disemua media; galeri, internet, majalah, buku, pameran, lomba foto, dan sebagainya. Strategi dan perencanaan juga berlaku untuk berbagai kepentingan publikasi karya foto, apakah untuk pembelajaran, memasarkan karya foto, portfolio, dan lain-lain.

Publikasi karya foto di internet kedepannya merupakan sebuah kebutuhan bagi seorang seniman foto. Kebutuhan yang dilandasi dengan kepentingan untuk memperoleh manfaat bagi seniman itu sendiri. Dalam UU HAKI, hak cipta pada karya foto seorang fotografer telah melekat ketika shutter di pencet dan akan semakin kuat lagi ketika foto tersebut telah dipublikasikan. (Andi Sucirta - Bali)

Read more...

Kalimat-kalimat bijak fotografer dunia

Oleh : Andi Sucirta

Photo speaks a thousand words begitulah kalimat yang sering kita dengar ataupun ucapkan sebagai fotografer. Sejak teknologinya dikembangkan pertama kali di Perancis telah lahir banyak fotografer-fotografer besar dunia. Tidak hanya oleh foto mereka yang berbicara, tapi juga oleh apa yang menjadi pikiran dan ucapan mereka. Teknologi boleh berubah tetapi pikiran dan kalimat bijaksana yang mereka ucapkan tidak lekang oleh waktu.

Berikut beberapa kata bijaksana tersebut yang saya kumpulkan dari beberapa sumber:

"The best images are the ones that retain their strength and impact over the years, regardless of the number of times they are viewed."

Anne Geddes

"Character, like a photograph, develops in darkness."

Yousuf Karsh

"Every other artist begins with a blank canvas, a piece of paper…the photographer begins with the finished product."

Edward Steichen

"If the background doesn’t work together with your main subject, you won’t have a good picture."

Mary Ellen Mark

"Within every man and woman a secret is hidden, and as a photographer it is my task to reveal it if I can."

Yousuf Karsh

"Light glorifies everything. It transforms and ennobles the most commonplace and ordinary subjects. The object is nothing, light is everything."

Leonard Missone

"I find the single most valuable tool in the darkroom is my trash can."

John Sexton

"There is a vast difference between taking a picture and making a photograph."

Robert Heinecken

"Which of the photographs is my favorite? The one I’m going to take tomorrow."

Imogen Cunningham

"Once the amateur’s naive approach and humble willingness to learn fade away, the creative spirit of good photography dies with it. Every professional should remain always in his heart an amateur"

Alfred Eisenstaedt

"I have often thought that if photography were difficult in the true sense of term-,meaning that the creation of a simple photograph would entail as much time and effort as the production of a good watercolor or etching-There would be a vast improvement.in total output. The sheer ease with which we can produce a superficial image often leads to creative disasters"

Ansel Adams

Secara pribadi beberapa kalimat tersebut berusaha terus saya ingat dan pahami berulang-ulang. Walaupun menempuh jalan berkelok-kelok dalam menekuni fotografi, kalimat tersebut akan selalu menjadi titik terang yang menunjukkan arah untuk berbuat lebih baik.

Read more...

TIPS PEMOTRETAN MAKANAN

BY HERRYTJIANG - www.camera.co.id

Pemotretan Makanan akan diangkap sukeses jika dapat membuat makanan yang akan difoto menjadi lebih menarik dan lebih
Pemotretan makanan atau food photography juga termasuk didalamnya adalah Minuman , dan merupakan tantangan bagi photographer untuk dapat memunculkan foto yang menarik
Tipsnya adalah :
1. Photographer harus mengetahui makanan / minuman apa yang akan di foto , siapkan konsep yang jelas
2. Tools yang mendukung untuk pemotretan tersebut seperti
a. Alat penjepit /pinset
b. Tusuk gigi
c. Gunting / cutter
d. Tissue
e. Mentega / Glisterin
f. Blue tack
g. Kotak kecil
h. Kuas untuk kue atau buat melukis
i. Jarum
j. Pernik kitchen (garpu , sendok, pisau kecil)
k. Dew spray Property pendukung lainnya (pernik pernik untuk minuman dan makanan buah buahan dummy)

3. Peralatan Photography yang cukup memadai
a. Kamera SLR
b. Lensa Macro jika ada
c. Filter ND 8 ( untuk 3 stop)
d. Lampu studio
e. Tripod

Teknis pemotretan
1. Siapkan perlengkapan photo
2. Siapkan garnish pemotretan (seperti daun , tomat , paprika , atau barang yang menarik perhatian tetapi tidak mendominasi)
3. Perhatikan DOF (deep of field)
4. Tentukan Titik focus , for ground , back ground
5. Check lighting (sesuai dengan konsep yang diinginkan)
6. Pemotretan siap dilakukan biasa gunakan F besar untuk mendapatkan effect blur gunakan juga ND filter jika belum didapat f besar
7. Lakukan pemotretan dengan beberapa angle photo dan jika sudah merasa bagus dengan angle foto tersebut fokuskan pada variasi garnish dan object yang difoto

Tips lainnya
1. Photographer diharapkan memiliki taste untuk memasak atau setidaknya memiliki kemampuan untuk memotong mendecor makanan tersebut
2. Banyak melihat foto dan majalah makanan dan minuman
3. Bekerjasam dengan baik dengan koki / juru masak
4. Tanyakan pada client nya konsep seperti apa yang diinginkan


SELAMAT MENCOBA

2010-03-05

Read more...

Memotret Acara Panggung (Stage)

Oleh: Anif Putramijaya









Bermula dari sekedar ingin mengabadikan acara2 panggung yang diadakan oleh salah satu stasiun TV swasta, yaitu SCTV Award,akhirnya jadi keterusan menyenangi stage fotografi ini.
Ada Panasonic award, Indonesian Idol, Asian Idol dll.


















Dengan berbekal DSLR Canon 30D, 5D, dan lensa Canon 24-70/f2.8,70-200/f2.8 IS & 135mm/f2 saya mencoba mengabadikan moment2 di stage/panggung yang cukup menarik dan bagus

Usahakan posisi kita saat di suatu acara bisa mendapatkan angle yang bisa frontal dengan object yang akan kita ambil

Seperti ditengah \\\\\\\"Festival\\\\\\\" atau minimal tunggu sang object saat menghadap ke lensa kita
Juga Tetap mengusung kaidah biar foto yang berbicara,
Jangan lupakan komposisi dan element2 penunjang foto lainnya
Jikalau ada tulisan di layar suatu acara, akan sangat sekali membantu kita mendapatkan foto yang berbicara
Jikalau objectnya sedang bernyanyi, jangan sampai raut wajahnya terhalang sama microphone ataupun benda2 lainnya
Kalau mau seluruh badannya tercapture didalam frame, usahakan ada bidang pembanding/background ataupun pemain musiknya sekalian
Kalaupun ingin lebih close up dengan object, tetap berpegang kaidah estetika dalam mutilasi di fotografi
jangan sampai tangan,kaki, siku, kuping ataupun bag tubuh lainnya terpotong, tapi tidak enak dilihatnya




























Kendala yang utama saat pemotretan adalah lightingnya yang selalu berubah2 dari redup ke terang dan sebaliknya,
Saya selalu memakai manual mode dengan men set speed di antara 1/250 s/d 1/500 dan apperture di bukaan terlebar f/2.0 (untuk lensa 135mm/f2)atau f/2.8 pada lensa 24-70 dan 70-200 tele. Serta tidak lupa untuk selalu melihat /menjaga jarum meteringnya antara -1/3 s/d -1 waktu eksekusi, caranya dengan menaikkan/menurunkan ISO jikalau diperlukan (tergantung kondisi cahaya saat itu).



Untuk foto group, saya rubah apperturenya menjadi f4-5.6 agar ruang ketajamannya bisa merata.






Foto panggungnya sendiri, merupakan keindahan lainnya bisa terlihat seperti pesawat UFO dengan lampu sorotnya yang sedang menurunkan penumpangnya,...di foto ini saya menggunakan apperture f/4 karena tidak ada benda yang dekat dengan saya, dan selain karena speednya sudah sangat rendah sekali di 1/20 sec, ISO saya pertahankan di ISO=400 agar kualitas gambarnya tidak menurun.






Dan jangan lupa, disetiap acara Award2 biasanya akan hadir artis2 ibukota yang selalu bergaya diluar panggungnya dan ekspresi mereka bagus untuk di candid...











Atau tokoh2 nasional/pejabat,.. dll,...












Read more...

Tips Memotret Anak

Oleh: Erwin Rizaldi


Expresi anak adalah keajaiban, mood apapun yang terpancar dari wajahnya atau bahasa tubuhnya akan membuat kita sebagai orang tua terpesona dan terkagum-kagum. Mereka seolah punya dunianya sendiri yang tidak bias dimasuki oleh orang dewasa. Dunia inilah yang membuatnya begitu khusus, tidak bias ada paksaan bagi mereka yang ada hanyalah pendekatan yang mendekati cara di dunia mereka tersebut.

Dengan kondisi tersebut di atas, maka mengabadikan expresi anak dalam dunianya ke dalam foto menjadi khusus juga, pendekatanya harus menggunakan pendekatan dunia mereka dan untuk alasan itu saja, foto anak mempunyai tantangannya sendiri.

Tulisan ini sekedar sharing saja karena merupakan pengalaman saya pribadi, yang mungkin saja tidak pas jika dilakukan oleh orang lain, tetapi seperti halnya hukum dalam fotografi yang mengatakan tidak hukum yang pasti, yang ada hanyalah panduan, maka mudah-mudahan artikel ini bias menjadi panduan bagi rekan-rekan yang tertarik untuk memotret anak sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi.

1. Persiapkan Setup lampu dan property sebelum pemotretan dilakukan.

Mood anak sangat tidak terduga, ia bisa berubah kapan saja, untuk itu jangan habiskan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya ketika anak sudah siap untuk difoto. Manfaatkan mood anak sebaik-baiknya. Semua property seyogyanya telah siap ketika diperlukan.

2. Fotolah anak ketika anak telah cukup tidur dan cukup makan

Ketika anak dalam kondisi segar, maka ia akan sangat ceria, hampir bisa dipastikan ia akan bersahabat dengan siapa saja selama kita bias bersikap bersahabat dengannya. Ajaklah dia bermain selama sesi pemotretan dilakukan, apa saja yang bisa membuatnya senang, lakukanlah, bila perlu berlakulah seperti badut ha ha ha.

3. Gunakan kostum/pakaian yang simple

Jika berhubungan dengan clien beri masukan tentang pakaian yang dimaksud tetapi jika sudah terlanjur, gunakanlah background yang sesuai dengan pakaian tersebut, panduan yang bisa digunakan adalah gunakan warna/motif yang senada dengan pakaiannya sehingga wajah menjadi lebih menonjol. Topi kadang bisa menjadi property yang sangat membantu untuk memperkuat foto.

4. Buat anak senyaman mungkin

Jika anak nyaman akan memberikan bahasa tubuh yang nyaman, dan jika bahasa tubuh sudah nyaman hampir dipastikan foto yang akan dihasilkan akan bagus. Penggunaan boneka atau mainan kecil yang disukai anak akan membantu memberikan kenyamanan itu, disamping berfungsi sebagai property yang berguna. Panduannya adalah boneka atau mainan itu jangan terlalu mencolok atau terlalu besar.

5. Gunakan Tripod

Saya selalu mengunakan tripod untuk memotret apapun, alasannya simple, saya bisa mengatur dan memperbaiki kekurangan kecil pada subject (anak) tanpa mengubah posisi kamera. Posisi kamera berubah berarti focusing berubah, dll.

6. Fokus…Fokus…Fokus…

Inilah saat yang paling menentukan, terlambat melakukan focus berarti kehilangan momen atau expresi yang mungkin tidak akan datang lagi (ingat mood anak sangat terbatas waktunya). Saya lebih prefer untuk melakukan focus manual tetapi bagi yang suka Auto Fokus, lakukan pre-Focus lalu tahan sampai mendapat momen yang tepat. Secepat-cepatnya auto focus lensa bekerja tetap akan butuh waktu dan itu sudah cukup untuk menghilangkan kesempatan mendapatkan momen yg di nanti.


7. Menunggu

Inilah seninya memotret anak, Menunggu. Kita bisa ajak anak bermain atau biarkan asisten atau ayah ibunya, dan sebagai tugas utama fotografer di sini adalah menunggu, ketika momen itu datang….Cekrek… voila… segala jerih payah terobati sudah. Itulah sebabnya saya prefer manual focus, sebab kapan saja harus menekan shutter, saat itu pula akan terjadi, lain dengan auto focus, iya kan? he he he

8. Gunakan lensa standar atau medium zoom.

Distorsi kadang artistic, tapi tidak semua orang tua senang anaknya jadi terlihat aneh, apakah kakinya lebih besar atau kepalanya lebih lonjong, disamping itu penggunaan lensa standard dan medium zoom memberikan jarak yang cukup sehingga anak tidak merasa terintimidasi

9. Perlihatkan hasilnya pada orang tuanya atau anak yang difoto

Hal kecil yang bisa memberikan semangat dan masukan untuk hasil foto yang lebih bagus.

Ada banyak panduan lain yang bagi tiap orang mungkin berbeda, sehingga pada akhirnya kebiasaan pribadilah yang menentukan cara apa yang paling cocok untuk dilakukan. Semoga artikel ini memberikan masukan yang berguna bagi semua yang membaca.



2010-04-28

Read more...

About This Blog

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP